ANALISIS KINERJA KEUANGAN
PADA KOPERASI BMT BINA USAHA
KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Secara
umum yang disebut koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak di
bidang perekonomian, beranggotakan orang seseorang atau badan hukum koperasi
atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha di bidang ekonomi.
Koperasi mempunyai tujuan yang berorientasi pada kebutuhan para anggotanya,
sama halnya pada koperasi, BMT (Bantul Maal Wa Tamwil) merupakan lembaga ekonomi
masyarakat yang bertujuan untuk mendukung kegiatan usaha ekonomi rakyat bawah
dan kecil, yang dijalankan berdasarkan syariat Islam.
Perkembangan
ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis dan berfikir untuk
mengikuti perkembangan informasi ekonomi. Salah satu informasi ekonomi yang
digunakan adalah informasi keuangan, BMT Bina Usaha adalah salah satu pihak
yang menyediakan informasi keuangan tersebut, yaitu berupa laporan keuangan
yang digunakan BMT yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan kondisi
keuangannya pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Analisis
laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada
laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran dan hubungan
yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian
tujuan analisis laporan keuangan adalah mengkonversikan data menjadi informasi.
Koperasi
BMT Bina Usaha pada awal tahun mulai beroperasi (pada tahun 1999), pembagian
SHU dari tahun ke tahun mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2007,
permasalahan yang timbul pada koperasi BMT Bina Usaha ini adalah dilihat dari
pembagian SHU yang mengalami naik turun pada kurun waktu 3 tahun, yaitu tahun
2007,2008, dan 2009 secara berturut-turut sebesar Rp 213.487.661,- , Rp
102.447.480,- dan Rp 115.073.531,- pada tahun 2008 pembagian SHU mengalami
penurunan yang cukup signifikan yang disebabkan karena semakin banyaknya
biaya-biaya yang dikeluarkan pihak BMT yang tidak diimbangi dengan pemdapatan
yang cukup.
Bertolak
pada pernyataan di atas, maka penulis ingin mencoba menganalisis rasio keuangan
dengan menggunakan metode time series.
Analisis rasio metode time series
adalah cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio finansial dari satu
periode ke periode lainnya.
Mengingat
pentingnya pembahasan tentang analisis rasio untuk mengetahui kinerja keuangan
koperasi, maka penulis mengambil judul: “Analisis
Kinerja Keuangan Pada Koperasi BMT Bina Usaha Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang”.
2.
Rumusan
Masalah
Latar
belakang permasalahan yang telah diuraukan di atas dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah
kinerja keuangan koperasi BMT Bina Usaha ditijau dari rasio likuiditas,
solvabilitas, dan rentabilitas?
2) Bagaimana
posisi keuangan pada koperasi BMT Bina Usaha?
3.
Tujuan
Tujuan
dari penelitian ini antara lain:
1) Untuk
mengetahui kinerja keuangan koperasi BMT Bina Usaha ditinjau dari rasio
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.
2) Untuk
mengetahui posisi keuangan koperasi BMT Bina Usaha.
4.
Manfaat
Manfaat
yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1) Manfaat
teoritis
Penelitian
ini bermanfaat memberikan sumbangsih konseptual bagi perkembangan dunia ilmu
ekonomi khususnya analisis laporan keuangan dan sebagai pembelajaran penerapan
teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan
realita yang ada di dunia nyata.
2) Manfaat
praktis
a. Bagi
koperasi
Sebagai
masukan bagi manajemen koperasi untuk mengetahui efisiensi serta efektivitas
perkembangan koperasi yang pada akhirnya berguna bagi perbaikan penyusunan
rencana atau kebijakan yang dilakukan di waktu yang akan datang.
b. Bagi
penulis
Menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai cara menganalisis kinerja keuangan koperasi
yang diperoleh dari hasil penelitian.
c. Bagi
pembaca
Memberikan
tambahan referensi bagi pembaca dalam mengaplikasikan dalam kehidupan nyata.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis:
1.
Analisis
Rasio Likuiditas
1)
Current
Ratio
Tabel Standar perhitungan Current Ratio
Komponen
|
Standar
|
Nilai
|
Kriteria
|
Likuiditas
Current Ratio
|
175%
- 200%
150%
- 174%
125%
- 149%
100%
- 125%
<100%
|
100
75
50
25
0
|
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Baik
Buruk
|
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM
RI 2004
Rumus
yang digunakan untuk menghitung rasio lancar (current ratio) ini adalah:

Daftar perhitungan analisis rasio lancar tahun 2007-2009
Tahun
|
Total asset lancar
|
Total hutang lancar
|
Rasio (%)
|
Nilai
|
Kriteria
|
2007
|
3,174,403,630
|
2,199,439,548
|
144.32784
|
50
|
Cukup
baik
|
2008
|
3,520,288,083
|
2,742,536,708
|
128.35883
|
50
|
Cukup
baik
|
2009
|
4,530,587,975
|
3,597,234,932
|
125.94640
|
50
|
Cukup
baik
|
Sumber: data yang diolah
2)
Cash
Ratio
Table Standar perhitungan Cash
Ratio
Komponen
|
Standar
|
Nilai
|
Kriteria
|
Cash
Ratio
|
175%
- 200%
150%
- 174%
125%
- 149%
100%
- 125%
<100%
|
100
75
50
25
0
|
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Baik
Buruk
|
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM RI
2004
Rumus
yang digunakan:

Daftar perhitungan analisis cash
ratio tahun 2007-2009
Tahun
|
Kas + Bank
|
Total hutang lancar
|
Rasio (%)
|
Nilai
|
Kriteria
|
2007
|
1,397,871,980
|
2,199,439,548
|
63.55582
|
0
|
Buruk
|
2008
|
1,301,468,633
|
2,742,536,706
|
47.45492
|
0
|
Buruk
|
2009
|
1,636,396,625
|
3,597,234,932
|
45.49040
|
0
|
Buruk
|
Sumber: data yang diolah
2.
Analisis
Rasio Solvabilitas
1) Rasio
total hutang terhadap total asset (total
debt to total asset ratio)
Tabel standar perhitungan rasio TH dengan TA
Komponen
|
Standar
|
Nilai
|
Kriteria
|
Solvabilitas
Rasio total hutang
dengan total aktiva
|
<40%
50%
- 39%
60%
- 49%
80%
- 59%
>80%
|
100
75
50
25
0
|
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Baik
Buruk
|
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM RI
2004
Rumus
yang digunakan:

Tabel
daftar perhitungan analisis Rasio Solvabilitas tahun 2007-2009
Tahun
|
Total hutang
|
Total asset
|
Rasio (%)
|
Nilai
|
Kriteria
|
2007
|
2,309,772,854
|
3,194,315,998
|
72.30884
|
25
|
Kurang
baik
|
2008
|
2,882,536,706
|
3,778,607,051
|
74.69780
|
25
|
Kurang
baik
|
2009
|
3,667,234,932
|
4,776,343,469
|
76.77912
|
25
|
Kurang
baik
|
Sumber; data yang diolah
2) Rasio
hutang jangka panjang terhadap total ekuitas (long term debt to enquity ratio)
Tabel
standar perhitungan rasio total hutang jangka panjang dengan modal sendiri
Komponen
|
Standar
|
Nilai
|
Kriteria
|
Solvabilitas
Rasio total hutang
dengan total aktiva
|
<40%
50%
- 39%
60%
- 49%
80%
- 59%
>80%
|
100
75
50
25
0
|
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Baik
Buruk
|
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM RI
2004
Rumus yang digunakan:

Tabel
daftar perhitungan analisis rasio hutang jangka panjang terhadap MS
Tahun
|
Hutang jangka pjg
|
Modal sendiri
|
Rasio (%)
|
Nilai
|
Kriteria
|
2007
|
110,333,306
|
612,055,483
|
18.02668
|
100
|
Sangat
baik
|
2008
|
80,000,000
|
794,622,865
|
10.06766
|
100
|
Sangat
baik
|
2009
|
70,000,000
|
935,035,006
|
7.486350
|
100
|
Sangat
baik
|
Sumber: data yang diolah
3. Analisis Rasio Rentabilitas
1)
Return
of investment (rentabilitas ekonomi)
Table
standar perhitungan return of investement
(rentabilitas ekonomi)
Komponen
|
Standar
|
Nilai
|
Kriteria
|
Rentabilitas
Return of investmen
|
>10%
7%
- 10%
3%
- 6%
1%
- 2%
<1%
|
100
75
50
25
0
|
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Baik
Buruk
|
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM RI
2004
Rumus
yang digunakan:

Table
daftar perhitungan analisis ROI (rentabilitas ekonomi)
Tahun
|
Sisa hasil usaha
|
Total aktiva
|
Rasio
|
Nilai
|
Kriteria
|
2007
|
213,487,661
|
3,194,315,998
|
6.68336
|
75
|
Baik
|
2008
|
102,447,480
|
3,778,607,051
|
2.71124
|
50
|
Cukup
baik
|
2009
|
115,073,531
|
4,776,343,469
|
2.40923
|
50
|
Cukup
baik
|
Sumber: data yang diolah
2) Return on enquity
(rasio modal sendiri)
Table
standar perhitungan return on equity (rentabilitas modal sendiri)
Komponen
|
Standar
|
Nilai
|
Kriteria
|
Rentabilitas
Return on equity
|
>21%
15%
- 20%
10%
- 14%
3%
- 9%
<3%
|
100
75
50
25
0
|
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Baik
Kurang
Baik
Buruk
|
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM RI
2004
Rumus
yang digunakan:

Table
daftar perhitungan analisis rasio ROE (rasio modal sendiri)
Tahun
|
Sisa
hasil usaha
|
Modal
sendiri
|
Rasio
(%)
|
Nilai
|
Kriteria
|
2007
|
213,487,661
|
612,055,483
|
34.88044
|
100
|
Sangat
baik
|
2008
|
102,447,480
|
794,622,865
|
12.89259
|
50
|
Cukup
baik
|
2009
|
115,073,531
|
935,035,006
|
12.30686
|
50
|
Cukup
baik
|
Sumber: data yang diolah
Pembahasan:
Pembahasan
dari hasil analisis dari sub bab sebelumnya adalah sebagai berikut:
Table
hasil analisis rasio
Komponen
|
Analisis Rasio (%)
|
||
2007
|
2008
|
2009
|
|
Likuiditas
a. Current
ratio
b. Cash
ratio
|
144,33
63,56
|
128,36
47,45
|
125,95
45,49
|
Solvabilitas
a. Rasio
total hutang dg total asset
b. Rasio
hutang jangka panjang dg modal sendiri
|
72,31
18,03
|
74,70
10,07
|
76,78
7,49
|
Rentabilitas
a.
Return
of investment
b. Return on equity
|
6,68
34,88
|
2,71
12,89
|
2,41
12,31
|
Sumber: data yang diolah
Hasil
analisis di atas dapat dijadikan acuan sebagai dasar perkembangan rasio dari
tahun 2007 sampai dengan 2009 dengan rincian sebagai berikut:
Table
perkembangan rasio keuangan berdasarkan analisis time series
Komponen
|
Analisis Rasio (%)
|
||
2007
|
2008
|
2009
|
|
Likuiditas
c. Current
ratio
d. Cash
ratio
|
100
100
|
112
134
|
102
104
|
Solvabilitas
c. Rasio
total hutang dg total asset
d. Rasio
hutang jangka panjang dg modal sendiri
|
100
100
|
97
179
|
97
134
|
Rentabilitas
c.
Return
of investment
d. Return on equity
|
100
100
|
246
271
|
112
105
|
Sumber: data yang diolah
Rumus
yang digunakan untuk menghitung perkembangan analisis rasio pada table di atas
adalah:

Sumber referensi:
Berdasarkan
penelitian Ulin Ni’mah (2011) “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI BMT BINA
USAHA KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG”.
Komentar
Posting Komentar