Artikel : Komunikasi yang Efektif
Judul : KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN
Diterbitkan : Kamis, 03 Juli 2014 03:29
Kualitas
pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di
dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi
pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik,
dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah
pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang
efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang
efektif.
Kegiatan
pembelajaran merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi belajar
dari sumber belajar kepada pembelajar. Dalam pembelajaran terjadi proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan
tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman
serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan
pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi
dalam pembelajaran tersebut.
Evertt
M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat
suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk
merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang
mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti
pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan
maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain definisi yang telah disebutkan
di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu Wilbur Schramm memiliki
pengertian yang sedikit lebih detil. Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan
melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan;
pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti
pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta
ditafsirkan oleh penerima.(Suranto : 2005)
Menurut
Lasswell (1972)di bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai
jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:
§ Komunikator
(communicator, source, sender). Komunikator merupakan sumber dan pengirim
pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat komunikan percaya terhadap isi
pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.
§ Pesan
(message).Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan
penerima pesan, adanya kesamaan pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan
dalam memenuhi kebutuhan penerima
§ Media
(channel, media). Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode
dan media yang digunakan dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan
kondisi atau karakterisitik penerima pesan. (IGAK Wardani : 2005)
§ Komunikan
(communicant, communicate, receiver, recipient).Agar komunikasi berjalan
lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan sesuai
dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima
§ Efek
(effect, impact, influence). Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi
dalam pembelajaran sangat tergantung dari fasilitator dalam penyampaian materi
serta kebutuhan peserta dalam materi yang disampaikan.
Komunikasi
Efektif dalam Pembelajaran
Komunikasi
dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator
dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan
kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu
dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
§ Kejelasan,
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan
mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh
komunikan.
§ Ketepatan.
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran
informasi yang disampaikan.
§ Konteks.
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan
informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana
komunikasi itu terjadi.
§ Alur.
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
§ Budaya.
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan
dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan
dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa
verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang
Lestari G : 2003)
Dalam
proses komunikasi sering mengalami kegagalan hal ini disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya adalah :
1. Kecenderungan
untuk membandingkan-comparing
2. Tidak
memperhatikan apa yang dikatakan oleh lawan bicara, Berusaha untuk membaca,
menebak apa yang ada dalam pikirannya-mind reading
3. Tidak
memperhatikan apa yang dikatakan. Perhati tertuju pada upaya untuk memberikan
komentar. Tampak seolah-olah tertarik dengan apa yang disampaikan, tapi yang
sebenarnya tidak-rehearsing
4. Menyaring
– filtering
5. Menilai,
menghakimi – judging
6. Bermimpi
– dreaming
7. Apa
yang kita dengar mengingatkan akan pengalaman masa lalu – identification
8. Menasihati
– advising
9. Bertengkar,
terlalu cepat untuk menoleh atau tidak menyetujui usul orang lain – sparring
10. Merasa
selalu benar, tidak mau menerima kritikan, tidak mau menerima usulan untuk
berubah – being right
11. Keluar/lari
dari pokok permasalahan karena merasa bosan, tidak nyaman lalu mengalihkan
topik pembicaraan – derailing
Menurut
Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti
bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang
suatu pesan, atau sering disebut dengan “the communication is in tune”. Agar
komunikasi dapat berjalan secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :
§ menciptakan
suasana komunikasi yang menguntungkan
§ menggunakan
bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
§ pesan
yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan
§ pesan
dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan
§ pesan
dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.
Untuk
membentuk keadaan diatas maka seorang fasilitator berkomunikasi dalam proses pembelajaran
sebaiknya :
§ Dengarkan
jangan menyela
§ Lakukan
pengulangan dengan menggunakan komunikasi nonverbal
§ Ungkapkan
perasaan dengan terbuka dan jujur
§ Jangan
menilai dan lepaskan emosi negatif
§ Hindari
komunikasi yang membuka front pertengkaran (menyindir, menyalahkan dll)
§ Jangan
menggurui
§ Beradaptasi
pada bahasa tubuh dan perasaan mereka
§ Tunjukan
rasa persetujuan (apa yang dikangumi dari mereka)
§ Berikan
kesan bahwa anda berada dalam satu tim yang sama
§ Berikan
mereka senyuman terbaik anda
§ Menawarkan
saran yang bermanfaat dan berikan motivasi
Efektifitas
sebuah proses komunikasi tergantung pada komponen yang terkait. Semakin baik
komponen, gangguan-gangguan akan tereduksi. Feedback dan respon akan lebih
mudah dibangkitkan.Komunikasi dalam pembelajaran akan berlangsung secara
efektif jika dalam kegiatan pembelajaran dilakukan secara to the poin ,
congenial/ramah dan bersahabat, jelas, terbuka, secara lisan,dua arah,
nyambung, jujur.
Daftar
Pustaka
Gafur,
Abdul. (2006). Handout Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan. PPs UNY.
Yogyakarta
Lestari
G, Endang dan Maliki, MA. (2003). Komunikasi yang Efektif. Lembaga Administrasi
Negara. Jakarta.
Pratikno,
R. (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Remadja Karya. Bandung
Sardiman
AM. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta.
Suranto.
(2005). Komunikasi Perkantoran. Media Wacana. Yogyakarta
Wardani,
IGAK. (2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar. PAU-DIKTI
DIKNAS. Jakarta.
Lasswell,
Harold D. (1972).The structure and function of communication in society dalam
Wilbur Schramm, ed. Mass communication. Urbana – Chicago: University of
Illinois Press.
(Rika
PUtri, S.ST.Pi - Widyaiswara BPPP Tegal)
Kesimpulan
Jadi,
dari artikel diatas dapat kita tarik kesimpulan. Komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran adalah komunikasi dua arah antara komunikator (pendidik) dan
komunikan (peerta didik) yang mentransformasikan pesan berupa ilmu pengetahuan
dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu
memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah
laku menjadi lebih baik dan informasi tersebut sama-sama dapat direspon sesuai
dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Dimana dalam penyampaiannya
dilakukan secara to the poin , congenial/ramah dan bersahabat, jelas, terbuka,
secara lisan,dua arah, nyambung, jujur.
Sumber :
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/2017-08-26-04-36-53/manajemen/185-komunikasi-yang-efektif-dalam-pembelajaran
Komentar
Posting Komentar